Kesehatan
Cara Mencegah Kanker Payudara Menggunakan Obat Tradisional
Cara mencegah kanker payudara
Mencegah kanker payudara tidak bisa instan hanya dengan satu cara saja. Ada berbagai upaya yang perlu Anda jalani agar terhindar dari penyakit mematikan satu ini, yaitu:
1. Banyak makan sayur, buah, dan biji-bijian
Pola makan yang sehat adalah salah satu kunci penting untuk
mencegah kanker payudara. Banyak pakar kesehatan yakin ada beberapa
makanan tertentu yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Untuk mengurangi atau menangkal risikonya, perbanyaklah makan
sayur dan buah-buahan segar serta biji-bijian. Jenis makanan sehat
ini mengandung zat gizi yang baik untuk tubuh. Buah dan sayuran,
misalnya, kaya akan antioksidan yang bantu melawan radikal bebas
penyebab kanker payudara. Lantas, apa yang terbaik? Stroberi salah satunya. Buah beri seperti stroberi mengandung
tinggi polifenol yang bersifat antikanker. Selain itu, stroberi juga
kaya akan antioksidan seperti vitamin C. Selain beri, polifenol dalam plum dan persik juga terbukti mampu
mencegah sel kanker payudara terbentuk dan berkembang biak. Temuan ini
dilaporkan dalam penelitian yang diterbitkan di Journal of Agricultural and Food Chemistry. Tambahkanlah makan sayuran hijau berdaun gelap dan sayuran dari keluarga cruciferous
(brokoli, kubis, lobak, kembang kol, selada air, dan taoge). Sayuran
cruciferous kaya akan vitamin antioksidan seperti C,E, dan K, serta
serat. Selain itu, sayuran ini juga mengandung glukosinolat yang bekerja
melawan pertumbuhan sel kanker.
2. Menghindari minum alkohol
Semakin banyak dan sering Anda minum alkohol, semakin besar peluang Anda terkena kanker payudara. Dilansir dari Breastcancer.org, alkohol memicu kanker payudara dengan cara meningkatkan kadar estrogen dan menyebabkan kerusakan DNA dalam tubuh. Risiko kanker payudara pada wanita yang minum 2-3 botol bir per
hari meningkat sebesar 41 persen. Risiko ini akan naik per 10 persen
jika Anda meminum lebih dari itu setiap harinya. Maka, cara mencegah kanker payudara sejak dini adalah dengan
tidak membiasakan mulai minum alkohol. Jika tidak bisa langsung setop,
minumlah kurang dari satu gelas per hari dan terus kurangi hingga
benar-benar berhenti.
3. Berolahraga rutin
Olahraga bisa membantu menjaga berat tubuh tetap ideal. Pasalnya
ketika Anda memiliki berat yang berlebih atau justru obesitas, risiko
kanker payudara dapat meningkat tajam. Apalagi jika Anda mengalami
kegemukan pascamenopause. Ini bisa meningkatkan risiko munculnya sel
kanker di usia tua. Oleh sebab itu, berolahragalah rutin paling tidak 30 menit setiap
hari. Anda bisa melakukan olahraga apa pun yang Anda suka, dari jogging, senam aerobik, hingga berenang. Apa pun olahraganya, pastikan telaten melakukannya. Jangan
berolahraga hanya ketika Anda mau dan sempat saja. Ingat, mengumpulkan
niat untuk berolahraga jauh lebih baik ketimbang harus mengumpulkan uang
untuk mengobati kanker payudara.
4. Menyusui
Bagi wanita yang baru saja melahirkan, menyusui langsung dari payudara tidak hanya menguntungkan buat si jabang bayi. Menyusui selama satu tahun atau lebih dapat melindungi ibu dari risiko kanker payudara.
Peneliti menduga, ketika wanita tidak menyusui peradangan dan
pembengkakan yang terjadi setelah kelahiran menyebabkan jaringan
payudara berubah dan dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Maka itu, rutin memberikan ASI ekslusif selama 2 tahun bisa bisa
menjadi cara mencegah kanker payudara yang patut dicoba para ibu
baru. Semakin lama Anda menyusui, semakin besar efek perlindungan yang
dapat dirasakan.
5. Membatasi dosis dan durasi terapi hormon
Meneruskan terapi hormon kombinasi selama lebih dari tiga tahun
ternyata bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Oleh karenanya,
terapi hormon pascamenopause tidak boleh dikonsumsi dalam jangka
panjang. Durasi pemberian obat harus dibatasi sesingkat mungkin. Jika Anda mengggunakan obat-obatan hormon untuk mengatasi gejala
menopause, tanyakan ke dokter tentang alternatifnya. Pasalnya, manfaat
terapi hormon setelah menopause sering kali lebih kecil dibandingkan
risikonya.
6. Berhenti merokok
Tidak ada alasan valid untuk mempertahankan kebiasaan
merokok. Merokok tak hanya meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke,
dan kanker paru. Merokok juga bisa meningkatkan risiko wanita terkena kanker
payudara. Risiko ini juga tetap muncul pada wanita “perokok pasif”, yang
setiap hari menghirup asap rokok. Kebiasaan ini tidak membawa manfaat apa pun bagi kesehatan.
Cobalah untuk berhenti merokok pelan-pelan. Mulai dengan mengurangi
jumlah batang rokok yang diisap setiap harinya. Dengan niat dan tekad yang kuat untuk menjadi lebih sehat, Anda pasti bisa berhenti merokok.
7. Mengurangi gula, daging merah, dan lemak trans
Gula dan lemak jahat tidak langsung menyebabkan kanker payudara.
Namun, makanan yang mengandung dua zat ini bisa meningkatkan risiko Anda
jika dikonsumsi berlebihan. Lemak trans adalah jenis lemak jahat yang
banyak ditemukan di gorengan, biskuit, kue kering, dan makanan kemasan. Para peneliti di University of Texas MD Anderson Cancer Center
menemukan tikus yang makan makanan kaya gula tampak memiliki tumor pada
kelenjar susu mereka. Tumor itu juga cenderung terlihat menyebar atau
bermetastasis. Kondisi ini mirip dengan kanker payudara pada manusia. Tak hanya kedua makanan tersebut. Daging merah yang dikonsumsi
berlebihan ternyata juga bisa meningkatkan risiko kanker payudara.
Penelitian yang diterbitkan di Contemporary Oncology menyebutkan bahwa daging merah yang dimasak matang berisiko menyebabkan kanker payudara. Anda tak berarti sama sekali tak boleh makan makanan ini. Hanya
saja, sebaiknya batasi konsumsinya dalam sehari. Jangan terlalu banyak
agar tak menimbulkan masalah bagi kesehatan.
8. Melakukan deteksi dini
Deteksi dini adalah cara terbaik untuk mencegah kemunculan kanker
payudara. Deteksi dini sangat penting terutama untuk Anda yang memiliki
riwayat kanker payudara di keluarga. Melakukan deteksi dini sebenarnya sangat mudah dan bisa dilakukan setiap hari tanpa perlu keluar biaya.Anda bisa memeriksa payudara sendiri di rumah dengan teknik SADARI.
Caranya mudah, Anda hanya perlu meraba area payudara apakah terdapat
benjolan atau tidak. Periksa juga apakah ada perubahan bentuk, ukuran,
serta posisi kedua payudara simetris atau tidak. Jika iya, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan payudara klinis
(sadanis) di dokter. The American Cancer Society merekomendasikan wanita
yang berusia 45-54 tahun untuk skrining mamografi setiap tahunnya.
Sementara untuk mereka yang berusia 55 tahun ke atas bisa rutin
mamografi setiap 1-2 tahun sekali. Mamografi
adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat apakah ada masalah pada
payudara. Prosedur ini bisa membantu menyelamatkan nyawa dengan
mendeteksi kanker pada payudara sedini mungkin bahkan ketika gejalanya
belum muncul. Tanyakan lebih lanjut pada dokter kapan waktu yang tepat
untuk Anda melakukan mamografi. Semua
cara mencegah kanker payudara di atas perlu konsisten Anda lakukan agar
tubuh tetap sehat dan terhindar dari ancaman penyakit.
Post a Comment